Perangkat injeksi murni dikontrol oleh elektronik, Electronic Control Unit (ECU) merupakan otak dari sistem ini, seperti salah satunya settingan campuran bahan bakar dan udara sudah diset secara otomatis, ini yang menjamin campuran udara dan bahan bakar selalu homogen.
Campuran bahan bakar dan udara atau yang biasa disebut dengan air fuel ratio (AFR) yang masuk ke ruang bakar selalu sama. Pada sistem karburator harus diseting manual, tiap tangan mekanik pasti beda hasilnya. Padahal perbandingan campurannya salah sedikit saja pasti akan boros dan emisi gas buangnya buruk.
Selain itu karena bahan bakar yang disemprotkan oleh injector partikelnya lebih kecil sehingga lebih mudah terbakar. Jika di sitem karburator, proses pengabutan partikel ini bekerja secara mekanis mengandalkan kevakuman udara di ruang bakar.
Dengan presisinya semprotan bahan bakar tadi menjadikan bahan bakar lebih hemat dan ruang bakar relatif lebih bersih yang ujung-ujungnya umur komponen lebih panjang.
Namun soal irit dan borosnya penggunaan bahan bakar kembali pada karakter penggunanya, jika pengendara hobi putar throttle gas dalam-dalam jangan harap penggunaan bahan bakar dapat lebih irit dari pengabutan karburator, karena karakter pengendara berhubungan dengan konsumsi bahan bakar.