Arus balik sudah mulai. Masyarakat yang mudik lebaran pada hari raya Idul Fitri 1443 H diantaranya para bikers, members klub dan komunitas, kembali ke domisili asal untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Yang menggunakan motor untuk mudik maupun balik serta berlebaran, cek atau periksa kendaraan untuk memastikan motor fit dan dalam kondisi standar. Motor dipakai untuk aktivitas sehari-hari dari bekerja atau kegiatan lainnya bisa lancar tanpa kendala mendukung #Cari_Aman selama perjalanan.
Sebab saat mudik, motor biasanya digunakan untuk silaturahmi ke sanak-saudara atau sahabat maupun teman.
Buat para bikers, anggota komunitas dan klub serta konsumen Honda juga pemakai kendaraan, Teguh Hariyanto dari technical service MPM Honda Jatim memberikan bocoran komponen yang perlu dilakukan pengecekan :
1. OLI MESIN
Oli mesin yang perlu dicek adalah kapasitas oli dibak mesin dengan melihatnya melalui stik oli. Jika kurang perlu ditambah atau diganti dan juga perlu diperhatikan warna olinya jika sudah hitam pekat dan udah encer maka wajib dilakukan penggantia. Pengggantian periodik max 4.000 km
2. BAN
Tingkat keausan ban dapat dilihat dari Tread Wear Indicators (TWI). Permukaan ban yang sudah sejajar dengan TWI harus diganti.
Profil ban yang gundul dapat menyebabkan terjadinya selib dan bisa mengakibatkan kecelakaan. Disamping itu tekanan udara dalam ban juga harus terjaga. Untuk tekanan ban depan 29 psi dan ban belakang 33 psi
3. SISTEM REM
Komponen rem ini memiliki tugas cukup berat saat dipakai selama mudik dan balik terlebih ketika jalanan macet. Untuk itu, periksa bagian rem ini mulai dari kanvas rem, selang rem dan minyak rem (kabel rem).
Keausan kampas rem bisa dilihat dari tanda segitiga pada panel rem tromol dan tanda panah pada tuas rem, apabila saat menarik rem tromol tanda segitiga dan tanda panah tersebut hampir bertemu/segaris, maka segera lakukan penggantian kampas rem tromol tersebut, sedangkan untuk rem cakram pad set (kampas rem) bisa dilihat dari tanda garis coakanya jika sudah rata berarti sudah waktunya ganti.
Sedangkan untuk minyak rem dilihat dari warnanya. Jika warna minyak rem sudah keruh maka wajib dilakukan penggantian.
Penggantian periodik tiap 10.000 km atau satu tahun sekali. Untuk selang remnya bisa dilihat secara visual apakah ada kebocoran atau kondisi selangnya sudah mengalami keretakan atau tidak.
4. SISTEM BAHAN BAKAR
Karburator dan selang bahan bakar perlu dilakukan pengecekkan kondisinya dengan service ke ahass. Kalau sudah injeksi dilakukan pengecekkan sistem injeksinya juga ke ahass.
Agar selama perjalanan terhidar dari gangguan mesin tiba-tiba mogok, mbrebet, nyendat2 tarikan lemah dll
5. CVT (Continously Variable Transmission)
Khusus untuk motor matic untuk sistem pemindah tenaganya kan menggunakan CVT. Komponen-komponen CVT ada face drive, V-belt dan face driven. Yang perlu diperiksa ada roller, face comp, boss drive, V-belt, clucth shoe dan outer comp clutch.
Untuk roller bisa dilihat dari profilnya peyang apa tdk, kalau untuk V-belt bisa dilihat dari ukuran lebarnya dan profil v-beltnya mengalami keretakan atau tdk.
Komponen cvt terutama V-belt penggantian periodiknya tiap 24.000 km. Untuk melakukan pemeriksaan komponen CVT wajib dilakukan oleh tenaga ahlinya yaitu ahass
6. Kelistrikan, kabel kelistrikan atau pengapian dan pemeriksaan aki
Hal yang perlu diperhatikan adalah sistem penerangan dan sistem pengapian. Sekalipun memiliki usia cukup lama, komponen ini perlu diperhatikan pula. Meliputi pengecekkan lampu depan belakang, sein, klakson berfungsi dengan baik atau tidak.
Kalau sistem pengapian bisa dilihat dari kondisi businya. Penggantian busi setiap 8.000 km. Untuk sistem pengapian seperti coil, ecu, aki dan kabel2nya sebaiknya dibawa ke ahass karena perlu keahlian khusus.
7. Sistem KAKI-KAKI
Untuk kaki2 ini meliputi pemeriksaan suspensi baik suspensi depan maupun belakang, pemeriksaan pelek, jari-jari pelek, swing arm, karet damper pada rangka maupun steringnya
Untuk suspensi perlu diperhatikan pemeriksaan dari kebocoran oilnya dan fungsinya. Penggantian periodik oli suspensi setiap 10.000 km/1 tahun.
Kondisi pelek bisa dilihat secara visula mengalami keretakan atau tidak, mengalami keolengan atau tidak, jari-jari pelek kendor apa tidak, steringnya seret apa tidak, kocak apa tidak, karet damper engine terpasang sepurna atau tidak aus atau tidak.
Untuk pemeriksaan semuanya ini perlu dibawa ke ahass karena butuh tenaga ahli.